Jumat, 20 Januari 2012

PBB Semester Genap


SOAL-SOAL TEORI PBB SEMESTER GENAP 2011/2012
1.      Sebutkan 4 macam pemeriksaan/pengujian pada semen.
2.      Sebutkan 2 jenis ukuran saringan yang digunakan pada pemeriksaan kehalusan semen.
3.      Tuliskan rumus untuk menghitung kehalusan semen dengan ayakan (lengkapdengan notasi/keterangannya).
4.      Syarat kehalusan semen menurut SK-SNI-1990 ialah :
a.      Angka kehalusan  (F) …..  %
b.      Sisa diatas ayakan Ø 1,2 mm = ....... %
5.       Tuliskan 2 kesimpulan pengaruh kehalusan semen.
6.      Sebutkan 3 alat utama untuk pemeriksaan berat jenis semen.
7.      Tuliskan rumus untuk menghitung berat jenis semen (lengkap dengan notasi/keterangannya).
8.      Syarat berat jenis semen menurut SK-SNI-1990 ialah ................ Gram/cm3
9.      Tuliskan 2 kesimpulan pengaruh berat jenis semen.
10.  Sebutkan 3 alat utama untuk pemeriksaan konsistensi normal semen.
11.  Apa yang dimaksud dengan f.a.s? Jika berat semen 200 gram, f.a.s = 0,25. Berapa gram jumlah air yang dibutuhkan?
12.  Sebutkan tujuan utama pemeriksaan konsistensi normal semen.
13.  Berapa mm syarat penetrasi jarum Vicat Ø 10 mm pada pemeriksaan konsistensi normal semen.
14.  Tuliskan 2 kesimpulan pemeriksaan konsistensi normal semen.
15.  Berapa mm syarat penetrasi jarum Vicat Ø 1 mm pada pemeriksaan pengikatan awal semen.
 NABAWAJ ICNUK
1. 
a. Kehalusan Semen.
b. Berat Jenis Semen.
c. Konsistensi Normal Semen.
d. Pengikatan Awal Semen
e. Pengikatan Akhir Semen.
2.
a. Diameter 1,2 mm
b. Diameter 0,09 mm
3.
F = A/B x 100 %
F : Kehalusan Semen
A : Berat benda uji yang tertahan diatas  ayakan Diameter 1,2 mm dan Diameter 0,09 mm.
B ; Berat benda uji mula-mula.
4. 
a. Angka Kehalusan F = < 10 %
b. Sisa diatas ayakan diameter 1,2 mm = 0 %
5.
a. Kehalusan semen berpengaruh pada kecepatan reaksi semen dengan air.
b. Kecepatan reaksi semen dengan air akan mempengaruhi waktu pengikatan awal/akhir semen.
6.
a. Timbangan ketelitian 0,1 gram.
b.  Botol Le Chatelier.
c.  Kerosin/minyak tanah (bebas air)
7. 
BJ = A/(V2-V1)
BJ : Berat Jenis (gr/cm3)
A : Berat semen (gram)
V2 : Volume akhir (2)
V1 : Volume awal (1)
8.
Syarat SK-SNI-1990 antara 3,00 – 3,30 Gram/cm3
9.
a. BJ semen semakin besar (memenuhi syarat) menjadikan BJ beton semakin besar.
b. BJ beton semakin besar menjadikan kuat tekan beton semakin tinggi.
10.
a. Pesawat Vicat 1 set (Alat Vicat, jarum Ø 10 mm, cincin konik)
b. Timbangan (ketelitian 0,1 gram).
c. Stopwatch/arloji.
d. Gelas ukur
e. Alat pengaduk
11.
a. f.a.s = faktor air semen (jumlah/berat air yang ditentukan berdasarkan jumlah/berat semen) 
b. Semen = 200 gram; f.a.s = 0,25 --- air = 50 gram.
12. 
Konsistensi normal dimaksud untuk menentukan jumlah air yang ditambahkan setepat-tepatnya berdasar jumlah semen untuk mendapatkan adonan semen yang normal/tepat.
13. 
10 mm ± 1 mm
14.
a. Konsistensi normal yang terlalu besar (air terlalu banyak) dapat menurunkan kekuatan beton, walaupun memudahkan pengerjaan/pencampuran
b. Konsistensi normal terlalu kecil (air terlalu sedikit) akan menyebabkan adukan sulit dikerjakan, sehingga beton keropos
15. 
Syarat SK-SNI-1990 (

   

  Silahkan dicek...............................