Jumat, 22 Juli 2011

Soal Konstruksi Beton Semester 3 (Bab I) 2011-2012

SOAL EVALUASI

Mata Diklat : Kompetensi Kejuruan

Standar Kompetensi : Melasanakan Pekerjaan Pembesian Beton (003.B.8)

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Pengertian Beton Bertulang (1)

Kelas / Semester : XI TKBB / 3

Alokasi Waktu : Jam Pelajaran

I. Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan singka dan jelas!

1. Deskripsikan pengertian beton.

2. Jelaskan pengertian beton bertulang.

3. Sebutkan penemuan Lambot tahun 1850 ?

4. Sebutkan penemuan Joseph Monier tahun 1860 ?

5. Apa pendapat C.A. Waitjss tentang beton bertulang ?

6. Deskripsikan 3 alasan mengapa beton bertulang mampu

Menahan muatan lentur ?

7. Sebutkan 5 keuntungan beton bertulang ?

8. Sebutkan 3 kerugian beton bertulang ?

9. Sebutkan 5 macam nama peraturan beton dan asal negaranya ?

10. Jelaskan secara ringkas 3 tahapan terciptanya PBI-71 (NI-2).

II. Diskusikan dan laporkan hasil diskusi Anda. (Tiap Kelompok maksimal 5 siswa)

1. Diskusikan 5 tokoh / orang yang berperan dalam perkembangan sejarah beton dan apa temuan mereka.

2. Diskusikan keuntungan dan kerugian pemakaian bahan beton bertulang pada konstruksi.

3. Diskusikan tahap-tahap tersusunnya PBI-71.

III. Presentasikan dengan cara bermain peran kelompok--- (Tiap Kelompok maksimal 5 siswa)

1. Berperan sebagai Lambot.

2. Berperan sebagai Joseph Monier.

3. Berperan sebagai CA. Waitjss dan J. Bauschinger.

4. Berperan sebagai Koenen.

5. Berperan sebagai Hennebique.

IV. Alat, Bahan dan Sumber Belajar :

Alat :

1. Papan Tulis/white board, alat tulis.

2. PC atau Laptop.

3. LCD Proyektor

Bahan :

1. Kertas dan Alat t Tulis Siswa.

Sumber Belajar :

1. Buku Konstruksi Beton Bertulang I, Angkasa-Bandung.

2. Buku Konstruksi Beton Bertulang, Ir Honning.

3. Buku Teknik Konstruksi Bangunan Gedung I dan II, AG. Tamrin.

4. Buku Teknik Struktur Bangunan I, II dan III, Dian Ariestadi.

V. Kriteria Penilaian :

1. Soal Esay Romawi I

(Skore maksimal tiap butir soal 10).

2. Soal Diskusi Kelompok Romawi II

(Soal nomor 1 skore maksimal 30, soal nomor 2 skore maksimal 40, dan soal nomor 3 skore maksimal 30)

3. Soal Presentasi/Bermain Peran Kelompok Romawi III.

(Skore maksimal tiap peran 20)

Selamat Mengerjakan

Kunci Jawaban Tes Materi 5 PBB 10 TKBB 2011-2012

Kunci Jawaban

1. Pengaruh kadar zat organik pada agregat halus bila digunakan untuk beton ialah dapat memperlambat proses pengikatan antara semen dengan agregat halus, sehingga dapat menurunkan kekuatan dan keawetan beton.

2. Warna standar dibuat dari 9 gram FeCl36H2O + 1 gram CaCl2 + 100 ml air + 1/3 ml HCl.

3. Caranya dengan membandingkan warna larutan NaOH yang telah dicampur dengan sampel tadi terhadap warna standar.

4. Apabila warna larutan sampel sama atau lebih tua dari warna standar, maka lakukanlah percobaan mortar sebagai berikut :

v Siapkan 2 macam mortar (1 bagian semen : 3 bagian agregat halus : 0,6 bagian air). Satu macam mortar menggunakan agregat halus yang tidak dicuci dan lainnya menggunakan agregat halus yang telah dicuci terlebih dahulu dengan larutan 3 % NaOH.

v Bandingkan kekuatan tekan kedua mortar tadi pada umur 7 hari dan 28 hari. Bila kekuatan tekan mortar agregat halus yang tidak dicuci > 95 % dari agegat halus yang dicuci, maka agregat halus tersebut boleh langsung digunakan.

Kegiatan Belajar 5 & Test PBB 10 TKBB 2011-2012

Kegiatan Belajar 5

Pemeriksaan Kadar Zat Organik Agregat Halus

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapat:

- Menjelaskan maksud pemeriksaan kadar zat organik pada agregat halus.

- Menjelaskan macam-macam peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan kadar zat organik pada agregat halus.

- Membuat larutan NaOH untuk pemeriksaan kadar zat organik pada agregat halus.

- Menjelaskan proses pemeriksaan kadar zat organik pada agregat halus.

- Menjelaskan cara menentukan kadar zat organik pada agregat halus.

- Membuat laporan hasil pemeriksaan kadar zat organik pada agregat halus.

b. Uraian Materi

1. Maksud.

Senyawa organic pada agregat halus dapat memperlambat pengikatan beton karena mengandung asam yang dapat mengganggu proses hidrasi semen serta menurunkan kekuatannya. Banyaknya senyawa organic yang terdapat dalam agregat halus dapat dikontrol dengan menambahkan larutan 3 % NaOH pada sample. Warna larutan NaOH ini akan berubah bergantung pada banyak-sedikitnya senyawa-senyawa organic pada agregat halus tersebut. Nantinya warna dari larutan NaOH ini akan dibandingkan dengan warna standard. Warna standar ialah 9 gram FeCl36H2O + 1 gram CaCl2 + 100 ml air + 1/3 ml HCl. Jika perubahan warna hanya sedikit atau lebih muda dari warna standar, maka agregat halus tersebut dapat langsung digunakan (memenuhi syarat). Yang berarti senyawa organiknya sedikit / diijinkan. Tetapi bila warna yang didapat sama atau lebih tua dari warna standar perlu pemeriksaan mortar (agregat halus tersebut tidak boleh langsung digunakan untuk beton).

2. Peralatan.

v Splitter

v Timbangan elektronik ketelitian 0,1 gram.

v Cawan

v Gelas ukur 1000 ml

v Pipet

v Alat tulis dan hitung

3. Benda Uji.

Contoh benda uji minimal sebanyak 100 gram x 2 dalam keadaan alami.

4. Proses Pemeriksaan.

1) Ambil sampel dengan alat splitter.

2) Bagilah sampel sampai didapat kira-kira 130 gram.

3) Isikan sampel kedalam gelas ukur.

4) Buat larutan NaOH 3 % dengan perbandingan 970 ml air : 30 gram NaOH.

5) Tambahkan larutan 3 % NaOH ini pada gelas ukur sampai skala 200 ml.

6) Gelas ukur ditutup dengan gabus, kocok-kocok selama 10 menit sedemikian rupa sehingga sampel dan larutan NaOH tercampur merata.

7) Biarkan selama 24 jam.

8) Bandingkan warna larutan NaOH yang telah dicampur dengan sampel tadi terhadap warna standar.

9) Apabila warna larutan sampel sama atau lebih tua dari warna standar, maka lakukanlah percobaan mortar sebagai berikut :

v Siapkan 2 macam mortar (1 bagian semen : 3 bagian agregat halus : 0,6 bagian air). Satu macam mortar menggunakan agregat halus yang tidak dicuci dan lainnya menggunakan agregat halus yang telah dicuci terlebih dahulu dengan larutan 3 % NaOH.

v Bandingkan kekuatan tekan kedua mortar tadi pada umur 7 hari dan 28 hari. Bila kekuatan tekan mortar agregat halus yang tidak dicuci > 95 % dari agegat halus yang dicuci, maka agregat halus tersebut boleh langsung digunakan.

5. Perhitungan.

Penentuan kadar zat organik pada agregat halus melalui pengamatan.

6. Pelaporan.

1) Laporkan hasil data pemeriksaan kadar zat organik agregat halus sesuai dengan tabel yang disediakan.

2) Catatlah hasil pemeriksaan kadar zat organik agregat halus kedalam Formulir B.


Rangkuman

Senyawa organic pada agregat halus dapat memperlambat pengikatan beton karena mengandung asam yang dapat mengganggu proses hidrasi semen serta menurunkan kekuatannya. Banyaknya senyawa organic yang terdapat dalam agregat halus dapat dikontrol dengan menambahkan larutan 3 % NaOH pada sample. Warna larutan NaOH ini akan berubah bergantung pada banyak-sedikitnya senyawa-senyawa organic pada agregat halus tersebut. Nantinya warna dari larutan NaOH ini akan dibandingkan dengan warna standard. Warna standar ialah 9 gram FeCl36H2O + 1 gram CaCl2 + 100 ml air + 1/3 ml HCl. Jika perubahan warna hanya sedikit atau lebih muda dari warna standar, maka agregat halus tersebut dapat langsung digunakan (memenuhi syarat).


Tes Formatif

1. Apakah pengaruh kadar zat organik pada agregat, bila digunakan untuk campuran beton ?

2. Jelaskan cara membuat larutan NaOH untuk pengujian kadar zat orgaik agregat halus !

3. Jelaskan cara menentukan kadar zat organik dengan membandingkan larutan standar dan hasil pemeriksaan !

4. Apakah yang harus dilakukan bila sampel tidak memenuhi syarat kadar zat organik yang ditentukan ?

Kunci Jawaban Tes Materi 4 PBB 10 TKBB 2011-2012

Kunci Jawaban

1. Lumpur merupakan fraksi-fraksi halus dalam agregat halus yang membentuk lapisan tipis dan mempengaruhi ikatan antara pasta semen dengan agregat, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kekuatan dan keawetan beton.

2. Syarat kadar lumpur agregat halus maksimum 5 % dari berat semua.

3. Peralatan dalam pemeriksaan kadar lumpur agregat halus :

v Baki plastic ukuran 15 x 30 cm.

v Container

v Beaker kaparitas 500 ml.

v Kaca pengaduk.

v Cawan porselen.

v Oven pemanas.

v Desicator.

v Timbangan elektrik, ketelitian 0,1 gram.

v Sendok spesi.

v Alat tulis dan hitung.

4. Jumlah benda uji pemeriksaan kadar Lumpur agregat halus ialah minimal 100 gram x 4.

5. Kadar Lumpur = {(A-B):A} x 100 %

A : Berat sampel kering oven sebelum dicuci.

B : Berat sampel kering oven setelah dicuci.

Kegiatan Belajar 4 & Test PBB 10 TKBB 2011-2012

Kegiatan Belajar 4

Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapat:

- Menjelaskan maksud pemeriksaan kadar lumpur.

- Menjelaskan macam-macam peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan kadar lumpur.

- Menjelaskan cara menghitung kadar lumpur agregat halus.

- Menentukan kadar lumpur agregat halus.

b. Uraian Materi

1. Maksud.

Kadar lumpur merupakan fraksi-fraksi halus dalam agregat halus. Kadar lumpur ini harus dibatasi sesuai prosentase yang disyaratkan. Lumpur akan membentuk lapisan-lapisan tipis pada permukaan agregat halus sehingga akan mempengaruhi ikatan antara pasta dan agregat halus. Ikatan yang baik sangat diperlukan untuk menjamin kekuatan tekan serta keawetan beton. Kadar lumpur yang terdapat pada agregat halus dapat ditentukan dengan mencari kehilangan berat pasir kering oven setelah mengalami pencucian. Apabila kadar lumpur sampel agregat halus > 5%, maka agregat halus tersebut tidak boleh digunakan untuk campuran beton. (Atau harus dicuci dahulu).

2. Peralatan.

v Baki plastic ukuran 15 x 30 cm.

v Container

v Beaker kaparitas 500 ml.

v Kaca pengaduk.

v Cawan porselen.

v Oven pemanas.

v Desicator.

v Timbangan elektrik, ketelitian 0,1 gram.

v Sendok spesi.

v Alat tulis dan hitung

3. Benda Uji.

Contoh benda uji kering oven minimal 100 gram x 4.

4. Proses Pemeriksaan.

1) Ambil sampel dalam keadaan kering oven sebanyak minimal 100 gram.

2) Berat sampel ditimbang misal (A) gram.

3) Masukkan sampel kedalam gelas ukur, lalu tambahkan air sampai tinggi air kira-kira 12 cm diatas permukaan pasirnya.

4) Biarkan selama 1 jam.

5) Sampel diaduk selama kira-kira 15 detik.

6) Biarkan selama 1 menit.

7) Buang air dari gelas ukur setengahnya.

8) Ulangi pekerjaan ini terus menerus sampai dengan airnya jernih.

9) Setelah itu agregat halus dikeringkan dalam oven sampai berat tetap, misal (B) gram.

10) Ulangi pekerjaan sebanyak 3 sampel dan hasilnya dirata-ratakan. Apabila hasilnya > dari 5 % berarti pasir tidak memenuhi syarat digunakan untuk beton.

5. Perhitungan.

Kadar Lumpur = {(A-B):A} x 100 %

A : Berat sampel kering oven sebelum dicuci.

B : Berat sampel kering oven setelah dicuci.

6. Pelaporan.

1) Laporkan data hasil pemeriksaan benda uji sesuai dengan tabel yang disediakan.

2) Masukkan hasil pemeriksaan kedalam Formulir B

Catatan :

Apabila hasilnya > dari 5 % berarti pasir tidak memenuhi syarat digunakan untuk beton.

Rangkuman

Kadar lumpur yang terdapat pada agregat halus dapat ditentukan dengan mencari kehilangan berat pasir kering oven setelah mengalami pencucian. Apabila kadar lumpur sampel agregat halus > 5%, maka agregat halus tersebut tidak boleh digunakan untuk campuran beton. (Atau harus dicuci dahulu).

d. Tugas

1. Kerjakan pemeriksaan kadar lumpur agregat halus sesuai dengan lembar kegiatan diatas.

2. Catatlah data hasil pemeriksaan kadar lumpur agregat halus kedalam tabel dibawah ini

Tes Formatif

1. Apakah yang dimaksud dengan lumpur pada agregat halus ?

2. Berapakakah syarat kadar lumpur agregat halus ?

3. Sebutkan peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan kadar lumpur agregar halus !

4. Berapa jumlah benda uji pemeriksaan kadar lumpur agregat halus ?

5. Tuliskan rumus untuk menghitung kadar lumpur agregat halus !

Kunci Jawaban Tes Materi 3 PBB 10 TKBB 2011-2012

Kunci Jawaban

1. Yang dimaksud kadar air alami ialah perbandingan berat air yang terkandung secara alami pada agregat halus terhadap berat kering mutlaknya. Yang dinyatakan dalam %.

2. Jumlah benda uji minimal 4 benda uji. Masing-masing minimal 100 Gram.

3. Bagian-bagian timbangan elektrik :

1) Steke listrik

2) Tombol ”on” dan ”off”

3) Pengatur nivo balance

4) Pengatur ”naik/turun” piringan

5) Piringan penimbang

6) Lensa baca penimbangan

7) Tombol pengepas skala baca

4. Cara menggunakan timbangan elektrik :

1) Masukkan ”steker nomor 1” pada stop kontak.

2) Hidupkan tombol ”on nomor 2”.

3) Atur kedudukan alat timbangan agar balance dengan ”pengatur nivo nomor 3”.

4) Letakkan benda uji pada ”piringan nomor 5”. Lalu putar/naikkan ”tombol nomor 4”.

5) Baca ”skala nomor 6” dengan memutar ”tombol nomor 7” sehingga posisi pembacaan tepat.

5. Cara menggunakan oven :

1) Masukkan steker pada stop kontak.

2) Tekan tombol ”on”.

3) Atur suhu pengovenan dengan memutar tombol pengatur (105°C±5°C).

4) Atur juga tombol pengaman suhu supaya stabil misal (105°C±5°C).

5) Masukkan benda uji yang akan dioven.

6) Biarkan dalam oven sampai berat tetap (± 24 jam)

7) Keluarkan benda uji, masukkan dalam desicator, timbang benda uji.

6. Yang dimaksud dengan berat tetap ialah berat benda uji setelah dioven ± 24 jam sehingga air yang dikandung oleh benda uji telah hilang mutlak.

7. Suhu pengovenan untuk pemeriksaan kadar air alami agregat halus ialah (105°C±5°C) selama ± 24 jam.

8. Kadar Air Alami = { (A- B):B} x 100 %

= { (100-94,2):94,2} x 100 %

= 6,157 %

Kegiatan Belajar 3 & Test PBB 10 TKBB 2011-2012

Kegiatan Belajar 3

Memeriksa Kadar Air Agregat Halus.

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan anda dapat:

- Menjelaskan maksud pemeriksaan kadar air agregat halus

- Mengoperasikan timbangan elektronik

- Mengoperasikan oven pemanas.

- Menentukan kadar air agregat halus.

b. Uraian Materi

1. Maksud.

Pemeriksaan kadar air (alami) agregat halus, dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan air terhadap berat kering butir agregat halus /pasir yang dinyatakan dalam prosentase (%). Ada berbagai cara untuk menentukan kadar air ini, salah satunya ialah dengan mencari kehilangan berat pada agregat halus akibat pemanasan. Kadar air alami agregat halus diperhitungkan sebagai bagian untuk menentukan kebutuhan air dalam suatu perbandingan adukan beton.

2. Peralatan.

v Cawan keramik Ø 12 cm

v Oven pemanas.

v Desicator

v Neraca elektrik kapasitas maksimum 200 gram dengan ketelitian 0,1 %, berikut 1 set batu timbangan terdiri dari 50 gram sampai 10 mg.

v Sendok spesi

v Sarung tangan asbes

v Alat tulis dan hitung

3. Benda Uji.

Sampel pasir dalam kondisi alami

4. Proses Pemeriksaan.

1) Sebelum penentuan kadar air alami agregat halus dlakukan, lihat dan pelajari lembar kerja, pengoperasian timbangan elektrik dan oven pemanas.

2) Ambil sampel dalam keadaan asli sebanyak minimal 100 gram (A)

3) Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C±5°C sampai berat tetap.

4) Ambil dari oven, masukkan kedalam desicator, timbang misal B gram.

5) Lakukan minimal dengan 4 benda uji, kemudian rata-ratalah. Catatlah data hasil pemeriksaan.

5. Perhitungan.

Kadar Air Alami ={ (A- B):B} x 100 %

6. Pelaporan.

1) Laporkan data hasil pemeriksaan kadar air alami sesuai dengan tabel yang disediakan.

2) Masukkan hasil pemeriksaan kedalam Formulir B


Rangkuman

Kadar air alami agregat halus diperhitungkan sebagai bagian untuk menentukan kebutuhan air dalam suatu perbandingan adukan beton.

d. Tugas

1. Kerjakan pemeriksaan kadar air alami agregat halus sesuai lembar kegiatan diatas.

2. Catatlah data hasil pemeriksaan kedalam tabel dibawah ini


Tes Formatif

1. Apakah yang dimaksud dengan kadar air ?

2. Berapakah jumlah benda uji yang diperlukan untuk pemeriksaan kadar air agregat halus ?

3. Jelaskan bagian-bagian alat timbangan elektronik ketelitian 0,1 gram !

4. Jelaskan cara menggunakan timbangan elektronik ketelitian 0,1 gram !

5. Jelaskan cara menggunakan oven !

6. Apakah yang dimaksud dengan berat tetap dalam pemeriksaan kadar air ?

7. Berapakah suhu pengovenan yang diperlukan untuk pemeriksaan kadar air agregat halus ?

8. Bila diketahui berat sampel awal agregat halus 100 gram dan berat sampel setelah dioven sampai berat tetap 94,2 gram. Berapakah kadar air agregat halus tersebut ?