Kegiatan Belajar 5
Pemeriksaan Kadar Zat Organik Agregat Halus
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapat:
- Menjelaskan maksud pemeriksaan kadar zat organik pada agregat halus.
- Menjelaskan macam-macam peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan kadar zat organik pada agregat halus.
- Membuat larutan NaOH untuk pemeriksaan kadar zat organik pada agregat halus.
- Menjelaskan proses pemeriksaan kadar zat organik pada agregat halus.
- Menjelaskan cara menentukan kadar zat organik pada agregat halus.
- Membuat laporan hasil pemeriksaan kadar zat organik pada agregat halus.
b. Uraian Materi
1. Maksud.
Senyawa organic pada agregat halus dapat memperlambat pengikatan beton karena mengandung asam yang dapat mengganggu proses hidrasi semen serta menurunkan kekuatannya. Banyaknya senyawa organic yang terdapat dalam agregat halus dapat dikontrol dengan menambahkan larutan 3 % NaOH pada sample. Warna larutan NaOH ini akan berubah bergantung pada banyak-sedikitnya senyawa-senyawa organic pada agregat halus tersebut. Nantinya warna dari larutan NaOH ini akan dibandingkan dengan warna standard. Warna standar ialah 9 gram FeCl36H2O + 1 gram CaCl2 + 100 ml air + 1/3 ml HCl. Jika perubahan warna hanya sedikit atau lebih muda dari warna standar, maka agregat halus tersebut dapat langsung digunakan (memenuhi syarat). Yang berarti senyawa organiknya sedikit / diijinkan. Tetapi bila warna yang didapat sama atau lebih tua dari warna standar perlu pemeriksaan mortar (agregat halus tersebut tidak boleh langsung digunakan untuk beton).
2. Peralatan.
v Splitter
v Timbangan elektronik ketelitian 0,1 gram.
v Cawan
v Gelas ukur 1000 ml
v Pipet
v Alat tulis dan hitung
3. Benda Uji.
Contoh benda uji minimal sebanyak 100 gram x 2 dalam keadaan alami.
4. Proses Pemeriksaan.
1) Ambil sampel dengan alat splitter.
2) Bagilah sampel sampai didapat kira-kira 130 gram.
3) Isikan sampel kedalam gelas ukur.
4) Buat larutan NaOH 3 % dengan perbandingan 970 ml air : 30 gram NaOH.
5) Tambahkan larutan 3 % NaOH ini pada gelas ukur sampai skala 200 ml.
6) Gelas ukur ditutup dengan gabus, kocok-kocok selama 10 menit sedemikian rupa sehingga sampel dan larutan NaOH tercampur merata.
7) Biarkan selama 24 jam.
8) Bandingkan warna larutan NaOH yang telah dicampur dengan sampel tadi terhadap warna standar.
9) Apabila warna larutan sampel sama atau lebih tua dari warna standar, maka lakukanlah percobaan mortar sebagai berikut :
v Siapkan 2 macam mortar (1 bagian semen : 3 bagian agregat halus : 0,6 bagian air). Satu macam mortar menggunakan agregat halus yang tidak dicuci dan lainnya menggunakan agregat halus yang telah dicuci terlebih dahulu dengan larutan 3 % NaOH.
v Bandingkan kekuatan tekan kedua mortar tadi pada umur 7 hari dan 28 hari. Bila kekuatan tekan mortar agregat halus yang tidak dicuci > 95 % dari agegat halus yang dicuci, maka agregat halus tersebut boleh langsung digunakan.
5. Perhitungan.
Penentuan kadar zat organik pada agregat halus melalui pengamatan.
6. Pelaporan.
1) Laporkan hasil data pemeriksaan kadar zat organik agregat halus sesuai dengan tabel yang disediakan.
2) Catatlah hasil pemeriksaan kadar zat organik agregat halus kedalam Formulir B.
Rangkuman
Senyawa organic pada agregat halus dapat memperlambat pengikatan beton karena mengandung asam yang dapat mengganggu proses hidrasi semen serta menurunkan kekuatannya. Banyaknya senyawa organic yang terdapat dalam agregat halus dapat dikontrol dengan menambahkan larutan 3 % NaOH pada sample. Warna larutan NaOH ini akan berubah bergantung pada banyak-sedikitnya senyawa-senyawa organic pada agregat halus tersebut. Nantinya warna dari larutan NaOH ini akan dibandingkan dengan warna standard. Warna standar ialah 9 gram FeCl36H2O + 1 gram CaCl2 + 100 ml air + 1/3 ml HCl. Jika perubahan warna hanya sedikit atau lebih muda dari warna standar, maka agregat halus tersebut dapat langsung digunakan (memenuhi syarat).
Tes Formatif
1. Apakah pengaruh kadar zat organik pada agregat, bila digunakan untuk campuran beton ?
2. Jelaskan cara membuat larutan NaOH untuk pengujian kadar zat orgaik agregat halus !
3. Jelaskan cara menentukan kadar zat organik dengan membandingkan larutan standar dan hasil pemeriksaan !
4. Apakah yang harus dilakukan bila sampel tidak memenuhi syarat kadar zat organik yang ditentukan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar