Membuat Peta Dengan Alat Sederhana Cara Pengukuran Voerstaal /
Pancar
A. PENGETAHUAN
DASAR
Membuat
peta dengan cara voerstaal / pancar ini menggunakan alat sederhana
yaitu
kompas, hanya saja pembacaan kurang akurat/detil/teliti, karena sudut hanya
dapat
dibaca sampai menit itu saja hanya tafsiran. Pesawat atau kompas berdiri
di
satu titik, tetapi dapat membidik hamper semua batas wilayah yang dipetakan.
Bila
satu kali berdiri pesawat semua batas/titik belum dapat diukur atau dibidik,
maka
pesawat perlu dipindahkan sehingga semua batas / titik dapat dibaca.
Dalam
memindahkan pesawat atau kompas terlebih dahulu dibaca sudut dan
jaraknya ke titik mana pesawat akan dipindahkan.
Data lapangan yang diperlukan adalah sudut datar
(biasanya diukur dari utara
magnet) dan jarak dari titik yang dibidik / batas ke
kompas. Pada pembuatan
peta
cara Voerstaal / Pancar ini tidak ada koreksi.
B. LEMBAR KERJA
1. Tujuan
Dengan kompas dan peralatan sederhana lainnya
diharapkan peserta diklat dapat:
1. Melaksanakan pengukuran
dengan Kompas
2. Menghitung luas wilayah
yang dipetakan berdasar hasil data yang diperoleh
3. Menggambar peta dari hasil
data yang diperoleh
2. Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3. Keselamatan dan kesehatan kerja
1.
2.
3.
4. Langkah Kerja
Langkah pengukuran
1. Buatlah segi-n pada daerah
pengukuran yang dikehendaki
2. Pasanglah pikat / patok di
mana Kompas akan dipasang.
Dirikan Kompas setinggi +/- 1
meter dan harus berdiri tegak lurus dengan gelembung pada Kompas (Kotak Nivo) berada
di tengah.
3. Impitkan garis pembacaan
dengan garis bidik tepat pada arah jarum utama
magnet dari Kompas tersebut sebagai titik
utama.
4. Arahkan dengan teliti garis
bidiknya ke Jalon titik 1 dari segi-n tersebut (pada
pengukuran/gambar segi-8).
5. Baca sudut antara utara
magnet ke titik 1 tersebut.
6. Pindahkan bidikan ke titik
2, kemudian catat besarnya sudut seperti diatas.
7. Dengan cara yang sama
pembacaan dilakukan seluruh titik dan dicatat sudut-
sudut arahnya sampai titik akhir yaitu
titik 8.
8. Umurlah semua jarak dari
tempat berdiri Kompas ke titik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dst
9. Hitunglah besar sudut dari
setiap segitiga.
5. Analisa hasil
pengukuran :
Dalam menghitung luas daerah
dari hasil pengukuran yang berbentuk
segitiga, dapat dilakukan
perhitungan berdasarkan sudut dan 2 sisi yang diukur.
Dari setiap segitiga dari
hasil pengukuran karena jarak kedua sisi dan sudut
apitnya dapat dihitung luasnya
dengan rumus sebagai berikut:
Dst.................................
Cara Penggambaran :
Untuk penggambaran peta
situasi yang telah diketahui / diukur sudut dan
jaraknya yang diukur dari
tempat berdiri Kompas, dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Tentukan titik awal
berdirinya pesawat pada kertas gambar dan buatlah
garis lurus kearah atas kertas yang
merupakan arah utara magnet dan
impitkan pembacaan 0 o 00’ 00”.
2. Untuk menentukan titik 1
buat sudut bacaan dengan busur derajat, ukurkan
jarak dari tempat berdiri pesawat (P)
dengan panjang garis sudah diskala.
Dengan demikian titik 1 tergambar.
3. Demikian seterusnya
penggambaran dilakukan dengan busur derajat dan
penggaris sampai titik-titik tergambar
seluruhnya.
6. Gambar Kerja
7. Daftar Hasil pengukuran
8. Lembar Pertanyaan dan Jawaban
1. Dapatkah pemetaan
situasi dikerjakan tidak dengan cara Voerstaal /Pancar?
2. Bagaimana pengukuran
seandainya semua titik / batas pengukuran
tidak dapat dilihat untuk satu kali berdiri
Kompas?
3. Mungkinkah salah satu titik
pengukuran dengan sudut bertepatan dengan
utara magnet?
Jawaban
Petunjuk
Penilaian Hasil Kerja
No
|
Aspek
|
Indikator
|
Skor Maksimum
|
Skor Dicapai
|
Ket
|
1
|
Hasil Kerja
|
Ketelitian Jarak
|
40
|
|
|
|
|
Ketelitian sudut
|
40
|
|
|
|
|
Ketelitian luas
|
|
|
|
|
|
Gambar
|
20
|
|
|
Jumlah Skor Maksimum
|
100
|
|
|
||
Syarat Skor Minimal
|
77
|
|
|
||
Jumlah Skor Dicapai
|
|
|
|||
Kesimpulan
|
LULUS / TIDAK *)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar