Jumat, 22 Juli 2011

Kegiatan Belajar 3 & Test PBB 10 TKBB 2011-2012

Kegiatan Belajar 3

Memeriksa Kadar Air Agregat Halus.

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan anda dapat:

- Menjelaskan maksud pemeriksaan kadar air agregat halus

- Mengoperasikan timbangan elektronik

- Mengoperasikan oven pemanas.

- Menentukan kadar air agregat halus.

b. Uraian Materi

1. Maksud.

Pemeriksaan kadar air (alami) agregat halus, dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan air terhadap berat kering butir agregat halus /pasir yang dinyatakan dalam prosentase (%). Ada berbagai cara untuk menentukan kadar air ini, salah satunya ialah dengan mencari kehilangan berat pada agregat halus akibat pemanasan. Kadar air alami agregat halus diperhitungkan sebagai bagian untuk menentukan kebutuhan air dalam suatu perbandingan adukan beton.

2. Peralatan.

v Cawan keramik Ø 12 cm

v Oven pemanas.

v Desicator

v Neraca elektrik kapasitas maksimum 200 gram dengan ketelitian 0,1 %, berikut 1 set batu timbangan terdiri dari 50 gram sampai 10 mg.

v Sendok spesi

v Sarung tangan asbes

v Alat tulis dan hitung

3. Benda Uji.

Sampel pasir dalam kondisi alami

4. Proses Pemeriksaan.

1) Sebelum penentuan kadar air alami agregat halus dlakukan, lihat dan pelajari lembar kerja, pengoperasian timbangan elektrik dan oven pemanas.

2) Ambil sampel dalam keadaan asli sebanyak minimal 100 gram (A)

3) Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C±5°C sampai berat tetap.

4) Ambil dari oven, masukkan kedalam desicator, timbang misal B gram.

5) Lakukan minimal dengan 4 benda uji, kemudian rata-ratalah. Catatlah data hasil pemeriksaan.

5. Perhitungan.

Kadar Air Alami ={ (A- B):B} x 100 %

6. Pelaporan.

1) Laporkan data hasil pemeriksaan kadar air alami sesuai dengan tabel yang disediakan.

2) Masukkan hasil pemeriksaan kedalam Formulir B


Rangkuman

Kadar air alami agregat halus diperhitungkan sebagai bagian untuk menentukan kebutuhan air dalam suatu perbandingan adukan beton.

d. Tugas

1. Kerjakan pemeriksaan kadar air alami agregat halus sesuai lembar kegiatan diatas.

2. Catatlah data hasil pemeriksaan kedalam tabel dibawah ini


Tes Formatif

1. Apakah yang dimaksud dengan kadar air ?

2. Berapakah jumlah benda uji yang diperlukan untuk pemeriksaan kadar air agregat halus ?

3. Jelaskan bagian-bagian alat timbangan elektronik ketelitian 0,1 gram !

4. Jelaskan cara menggunakan timbangan elektronik ketelitian 0,1 gram !

5. Jelaskan cara menggunakan oven !

6. Apakah yang dimaksud dengan berat tetap dalam pemeriksaan kadar air ?

7. Berapakah suhu pengovenan yang diperlukan untuk pemeriksaan kadar air agregat halus ?

8. Bila diketahui berat sampel awal agregat halus 100 gram dan berat sampel setelah dioven sampai berat tetap 94,2 gram. Berapakah kadar air agregat halus tersebut ?

Kegiatan Belajar 3 & Test PBB 10 TKBB 2011-2012

Kegiatan Belajar 3

Memeriksa Kadar Air Agregat Halus.

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan anda dapat:

- Menjelaskan maksud pemeriksaan kadar air agregat halus

- Mengoperasikan timbangan elektronik

- Mengoperasikan oven pemanas.

- Menentukan kadar air agregat halus.

b. Uraian Materi

1. Maksud.

Pemeriksaan kadar air (alami) agregat halus, dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan air terhadap berat kering butir agregat halus /pasir yang dinyatakan dalam prosentase (%). Ada berbagai cara untuk menentukan kadar air ini, salah satunya ialah dengan mencari kehilangan berat pada agregat halus akibat pemanasan. Kadar air alami agregat halus diperhitungkan sebagai bagian untuk menentukan kebutuhan air dalam suatu perbandingan adukan beton.

2. Peralatan.

v Cawan keramik Ø 12 cm

v Oven pemanas.

v Desicator

v Neraca elektrik kapasitas maksimum 200 gram dengan ketelitian 0,1 %, berikut 1 set batu timbangan terdiri dari 50 gram sampai 10 mg.

v Sendok spesi

v Sarung tangan asbes

v Alat tulis dan hitung

3. Benda Uji.

Sampel pasir dalam kondisi alami

4. Proses Pemeriksaan.

1) Sebelum penentuan kadar air alami agregat halus dlakukan, lihat dan pelajari lembar kerja, pengoperasian timbangan elektrik dan oven pemanas.

2) Ambil sampel dalam keadaan asli sebanyak minimal 100 gram (A)

3) Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C±5°C sampai berat tetap.

4) Ambil dari oven, masukkan kedalam desicator, timbang misal B gram.

5) Lakukan minimal dengan 4 benda uji, kemudian rata-ratalah. Catatlah data hasil pemeriksaan.

5. Perhitungan.

Kadar Air Alami ={ (A- B):B} x 100 %

6. Pelaporan.

1) Laporkan data hasil pemeriksaan kadar air alami sesuai dengan tabel yang disediakan.

2) Masukkan hasil pemeriksaan kedalam Formulir B


Rangkuman

Kadar air alami agregat halus diperhitungkan sebagai bagian untuk menentukan kebutuhan air dalam suatu perbandingan adukan beton.

d. Tugas

1. Kerjakan pemeriksaan kadar air alami agregat halus sesuai lembar kegiatan diatas.

2. Catatlah data hasil pemeriksaan kedalam tabel dibawah ini


Tes Formatif

1. Apakah yang dimaksud dengan kadar air ?

2. Berapakah jumlah benda uji yang diperlukan untuk pemeriksaan kadar air agregat halus ?

3. Jelaskan bagian-bagian alat timbangan elektronik ketelitian 0,1 gram !

4. Jelaskan cara menggunakan timbangan elektronik ketelitian 0,1 gram !

5. Jelaskan cara menggunakan oven !

6. Apakah yang dimaksud dengan berat tetap dalam pemeriksaan kadar air ?

7. Berapakah suhu pengovenan yang diperlukan untuk pemeriksaan kadar air agregat halus ?

8. Bila diketahui berat sampel awal agregat halus 100 gram dan berat sampel setelah dioven sampai berat tetap 94,2 gram. Berapakah kadar air agregat halus tersebut ?

Kunci Jawaban Tes Materi 2 PBB 10 TKBB 2011-2012

Kunci Jawaban

1. Maksud pengambilan sample ialah agar sample / benda uji yang diambil meskipun sebagaian tetapi mewakili dari keseluruhan. Sehingga mencerminkan kondisi dan karakteristik yang sebenarnya.

2. Salah satu metode pengambilan sample ialah Cara Spliter, yaitu :

v Aduk benda uji yang akan diambil sampelnya.

v Ambil sample, masukkan kedalam Splitter.

v Satu bagian disisihkan, satu bagian lagi dimasukkan kedalam spliter kembali.

v Dari ½ bagian awal sekarang menjadi ¼ bagian awal.

v Seperempat bagian awal ambil sebagai sampel.

v Bila sampel kurang, ulangi langkah awal lagi.

3. Ada 2 macam metode pengambilan sampel :

v Cara Splitter

v Cara Quartering

4. Jumlah sampel pengujian fisik agregat halus :

v Kadar air alami = 100 Gram

v Kadar zat organik = 100 Gram

v Kadar lumpur = 100 Gram

v Gradasi = 1000 Gram

Kegiatan Belajar 2 & Test PBB 10 TKBB 2011-2012

Kegiatan Belajar 2

Mengambil Sample Agregat Halus

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan anda dapat:

- Menjelaskan maksud pengambilan sample.

- Menentukan metoda pengambilan sample agregat halus.

- Menentukan jumlah sample yang diperlukan

b. Uraian Materi

1. Maksud

Sampel agregat yang akan diuji harus diusahakan diambil sebagai bagian yang mewakili keseluruhan agregat yang akan digunakan, sehingga mencerminkan kondisi dan karakteristik yang sebenarnya.

2. Peralatan

1) Kotak spliter

2) Sekop

3) Sendok kecil

4) Baki seng ukuran 50 x 50 x 5 cm.

3. Benda Uji

Contoh agregat halus minimal 6.000 Gram.

4. Proses Pengujian Pengambilan Sampel dengan Spliter

1) Aduklah pasir agar homogin, usahakan pengadukan merata sehingga dengan demikian sampel yang diambil cukup valid untuk mewakili seluruh agregat halus yang ada.

2) Ambilah sejumlah sampel untuk disaring kembali dengan spliter.

3) Didalam alat spliter tersebut, sampel akan terbagi dua bagian. Setengah bagian pertama dibuan, setengah bagian yang lain dimasukkan kembali kedalam spliter.

4) Didalam spliter tersebut, sampel akan terbagi menjadi dua bagian. Setengah bagian pertama dibuang, setengah bagian lainnya dimasukkan kembali kedalam spliter.

5) Dari setengah bagian ini, spliter akan membagi lagi menjadi dua bagian (sekarang setiap bagian menjadi seperempat dari sampel semula). Bagian pertama dibuang, sedangkan sisanya digunakan sebagai sampel. Jadi yang diambil adalah seperempat bagian asal.

6) Ulangi langkah 3 – 5 hingga sampel yang didapat memenuhi julah yang diperlukan.

7) Pisahkan sampel yang digunakan dan simjpan pada baki seng untuk dilakukan pengujian selanjutnya.

5. Proses Pengujian Sampel dengan Cara Quartering

1) Dari contoh yang tersedia, aduklah pasir hingga merata.

2) Ambil sejumlah sapel dari bagian bawah, sisi kiri, sisi kanan, tengah, kemudian bagian atas.

3) Tempatkan sampel yang sudah diambil pada lantai yang bersih atau lantai yang memakai alas plastik ukuran ± 1 x 1 m.

4) Aduklah tumpukan pasir hingga membentuk kawah seperti bentuk gunung.

5) Bagilah menjadi empat bagian yang jumlahnya kira-kira sama.

6) Berilah tanda nomor 1 sampai 4, mulai dari kiri atas, kanan atas, kanan bawah, dan kiri bawah dengan berurutan sehingga nomor 1 bersilangan dengan nomor 3 dan nomor 2 bersilangan dengan nomor 4.

7) Pilih salah satu persilangan tersebut, misalnya nomor 1 atau nomor 3.

8) Pisahkan bagian persilangan nomor 1 dan nomor 3 dan persilangan nomor 2 dan 4.

9) Aduklah persilangan nomor 1 dan nomor 3 hingga merata dan hasilnya ditempatkan secara terpisah untuk dilakukan pengujian selanjutnya.

10) Siapkan sampel yang diperlukan hingga mencukupi dan timbang beratnya.

Rangkuman

Sampel agregat halus yang akan diuji harus diusahakan diambil sebagai bagian yang mewakili keseluruhan agregat halus yang akan digunakan, sehingga mencerminkan kondisi dan karakteristik yang sebenarnya. Pengambilan sampel pemeriksaan direncanakan sekaligus untuk beberapa jenis pemeriksaan agregat halus.

d. Tugas

1. Kerjakan cara pengambilan sampel agregat halus sesuai lembar kegiatan diatas.

2. Catatlah data hasil pemeriksaan kedalam tabel dibawah ini


Tes Formatif

1. Apa maksud dengan pengambilan sampel/benda uji ?

2. Jelaskan salah satu metode pengambilan sampel agregat yang anda ketahui !

3. Ada berapa macam metode pengambilan sampel ?

4. Berapa jumlah sampel yang diperlukan untuk pemeriksaan sifat fisik agregat halus ?

Kunci Jawaban Tes Materi 1 PBB 10 TKBB 2011-2012

Kunci Jawaban Tes Materi 1 PBB 10 TKBB 2011-2012

1. Agregat halus adalah bahan pengisi utama beton, maupun campuran adukan. Butiran agregat halus antara Ø 0,15 mm – Ø 4,8 mm.

2. Penggolongan agregat :

Ditinjau prosesnya :

v Agregat alami.

v Agregat buatan.

Ditinjau bentuknya :

v Bulat.

v Sebagian bulat.

v Pipih, memanjang.

v Bersudut.

Ditinjau ukurannya :

v Agregat kasar.

v Agregat halus.

v Agregat gabungan.

3. Crushed stone ialah batu pecah (agregat) yang diperoleh dari proses pemecahan batuan alam oleh mesin pemecah.

4. Persyaratan pemakaian agregat untuk beton adalah :

v Membuat campuran menjadi ekonomis.

v Memberikan kekuatan.

v Memberikan keawetan.

5. Syarat mutu agregat halus untuk beton menurut PUBI-1982 :

v Butirannya keras, bentuk mendekati bulat

v Besar butir antara Ø 0,15 mm – Ø 4,8 mm.

v Kadar lumpur maksimum 5 %.

v Angka kehalusan antara 2,2 – 3,2

v Tidak mengandung zat organik melebihi batas.

Kegiatan Belajar 1 & Test PBB 10 TKBB 2011-2012

Kegiatan Belajar 1

Mendefinisikan Pengertian, Penggolongan dan Syarat Mutu Agregat Halus.

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat:

- Menjelaskan pengertian agregat halus dengan benar

- Menggolongkan agregat halus berdasarkan : proses terjadinya, ukurannya, bentuknya.

- Mendeskripsikan syarat mutu agregat halus berdasar PUBI-1982

b. Uraian Materi

1. Pengertian Agregat.

Agregat adalah bahan pengisi utama dalam campuran beton maupun adukan. Agregat diambil dari alam berupa batuan-batuan ataupun butiran-butiran mineral lainnya. Batuan alam dapat berupa batuan magma/vulkanis, batuan endapan dan batuan metamorf. Tentu saja dipilih batuan yang memenuhi syarat tertentu sesuai dengan sifat beton yang akan dibuat, misalnya harus keras, kompak (padat), kekal (tidak mudah berubah bentuk oleh perubahan cuaca) serta tidak mudah terpengaruh oleh perubahan keadaan sekelilingnya.

Batuan dan mineral alam yang ada dapat langsung dipakai sebagai agregat beton dan ada juga yang harus diolah sesuai dengan kebutuhan. Batuan dan mineral dapat diambil dari berbagai sumber misalnya dari gunung, sungai, danau pantai atau hasil penambangan. Agregat untuk beton terdiri dari agregat kasar (lolos dari ayakan 76 mm dan tertinggal pada ayakan 4,8 mm) dan agregat halus (lolos dari ayakan 4,8 mm dan tertinggal pada ayakan 0,15 mm)

2. Penggolongan Agregat

Secara umum penggolongan agregat akan tergantung dari aspek yang ditinjau. Dilihat dari proses terjadinya, agregat dibedakan antara agregat alam dan agregat buatan. Ditinjau dari ukurannya ada agregat kasar dan agregat halus dan agregat campuran (kombinasi halus dan kasar). Bila dilihat dari bentuknya ada agregat bulat, sebagaian bulat, pipih dan bersudut.

Ageregat alam berasal asli dari alam, yang langsung digunakan tanpa disertai oleh proses lanjutan; contohnya pasir alam dan kerikil. Adapula yang sebelum digunakan telah mengalami proses tertentu seperti pemecahan dari batuan alam menjadi batuan yang lebih kecil oleh mesin pemecah (crushed stone), misalnya pasir dan batu pecah.

Agregat buatan seringkali merupakan hasil dari tanur tinggi, biasanya berupa agregat ringan, agregat ini nantinya digunakan untuk membentuk beton ringan.

Mengingat bahwa agregat mengisi sebagian besar volume beton, maka pemilihan dan perbandingan agregat yang tepat dalam pembuatan perlu mendapat perhatian khusus guna mencapai mutu beton yang diinginkan. Susunan kimia, kandungan mineral dan sifat-sifat mekanis akan mempengaruhi perilaku dari beton yang sudah mengeras, sedangkan bentuk dan gradasinya akan menentukan sifat-sifat dari campuran beton segar serta biaya pembuatan.

Pemakaian agregat untuk beton harus memenuhi syarat-syarat umum yaitu :

v Memberikan campuran yang ekonomis.

v Memberikan kekuatan.

v Memberikan keawetan pada beton.

3. Syarat Mutu Agregat

Persyaratan mutu agregat beton berdasarkan PUBI-1982 :

Syarat Mutu Agregat Halus (Pasir Beton) :

1) Pasir beton adalah butirn-butiran mineral keras yang bentuknya mendekati bulat dan ukuran butirannya sebagian besar terletak antara 0,075 mm – 4,8 mm, dan bagian yang ukuranya lebih kecil dari 0,063 mm (kadar lumpur) tidak boleh lebih dari 5 %.

2) Pasir beton harus bersih. Bila diuji memakai larutan pencucui khusus, tinggi endapan pasir yang kelihatan dibandingkan dengan seluruh endapan tidak kurang dari 70 %.

3) Angka kehalusan (Fineness Modulus/FM) terletak antara 2,2 – 3,2. Bila diuji memakai rangkaian ayakan dengan mata ayakan keseluruhan berturut-turut : 0,15 – 0,3 – 0,6 – 1,2 – 2,4 – 4,8 – 9,6 mm dengan fraksi lewat ayakan 0,3 mm, minimal 15 % berat.

4) Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi mutu beton. Zat organik mempengaruhi daya ikat semen merendam. Contoh pasir dalam larutan natrium hidroksida (NaOH) 3 %, warna larutan diatas endapan tidak boleh lebih tua dari warna standar.

5) Kekerasan butiran pasir beton ditentukan dengan cara percobaan giling. Tingkatan kekerasannya dinyatakan dengan indeks, yaitu perbandingan bagian yang menembus ayakan 0,3 mm, antara pasir contoh dan pasir kwarsa (pasir bangka) diisyaratkan tidak lebih dari 2,20.

6) Sifat kekal pasir diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut :

· Jika dipakai natrium sulfat (NaSO4), fraksi yang hancur tidak boleh lebih dari 12 % berat.

· Jika dipakai larutan magnesium sulfat (MgSO4), fraksi yang hancur tidak boleh lebih dari 10 % berat.

7) Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi, raksi pasir terhadap alkali harus negatip.

c. Rangkuman

v Agregat adalah bahan pengisi utama dalam campuran beton maupun adukan. Agregat untuk beton terdiri dari agregat halus dan agregat kasar.

v Penggolongan agregat menurut proses terjadinya : Agregat alam dan Agregat buatan. Menurut ukurannya : Agregat kasar, agregat halus dan agregat campuran. Menurut bentuknya : Agregat bulat, sebagian bulat, pipih dan bersudut.

v Syarat Mutu Agregat halus menurut PUBI-82 :

· Butirannya antara 0,075 – 4,8 mm

· Kadar lumpur maksimum 5%.

· Angka Kehalusan antara 2,2 – 3,2.

· Tidak mengandung zat organik melebihi standart.

· Kekerasannya memenuhi syarat.

d. Tugas

Surveylah agregat halus yang ada di kota anda. Ada berapa macam asal agregat halus diperoleh ? Apakah kekhususan agregat halus berdasarkan asal agregat halusnya ? Buatlah kesimpulan dari survey anda !

e. Tes Formatif

1. Apakah yang dimaksud dengan agregat halus !

2. Jelaskan penggolongan agregat bila ditinjau dari proses terjadinya agregat, bentuk dan ukurannya !

3. Apakah yang dimaksud dengan crushed stone ?

4. Jelaskan persyaratan pemakaian agregat untuk beton !

5. Jelaskan syarat mutu agregat halus untuk beton menurut PUBI-1982 !

TOPIK /JUDUL PBB 10 TKBB & PRE TEST

MATERI PBB KELAS 10 TKBB TAHUN 2011/2012

1. Mendefinisikan Pengertian, Penggolongan dan Syarat Mutu Agregat Halus.

2. Mengambil Sample Agregat Halus.

3. Memeriksa Kadar Air Agregat Halus.

4. Memeriksa Kadar Lumpur Agregat Halus.

5. Memeriksa Kadar/Zat Organik Agregat Halus.


PRE TEST

1. Apakah yang dimaksud dengan agregat halus dan agregat kasar!

2. Jelaskan penggolongan agregat bila ditinjau dari proses terjadinya agregat, bentuk dan ukurannya !

3. Apakah yang dimaksud dengan crushed stone ?

4. Jelaskan persyaratan umum pemakaian agregat untuk beton !

5. Jelaskan syarat mutu agregat halus untuk beton menurut PUBI-1982 !

6. Jelaskan salah satu metode pengambilan sampel agregat yang anda ketahui !

7. Ada berapa macam metode pengambilan sampel ?

8. Berapa jumlah sampel yang diperlukan untuk pemeriksaan sifat fisik agregat halus ?

9. Apakah yang dimaksud dengan kadar air alami ?

10. Berapakah jumlah benda uji yang diperlukan untuk pemeriksaan kadar air agregat halus ?

11. Jelaskan bagian-bagian alat timbangan elektronik ketelitian 0,1 gram !

12. Jelaskan cara menggunakan timbangan elektronik ketelitian 0,1 gram !

13. Jelaskan cara menggunakan oven !

14. Apakah yang dimaksud dengan berat tetap dalam pemeriksaan kadar air ?

15. Berapakah suhu pengovenan yang diperlukan untuk pemeriksaan kadar air agregat halus ?

16. Bila diketahui berat sampel awal agregat halus 100 gram dan berat sampel setelah dioven sampai berat tetap 94,2 gram. Berapakah kadar air agregat halus tersebut ?

17. Apakah pengaruh kadar zat organik pada agregat, bila digunakan untuk campuran beton ?

18. Jelaskan cara membuat larutan NaOH untuk pengujian kadar zat orgaik agregat halus !

19. Jelaskan cara menentukan kadar zat organik dengan membandingkan larutan standar dan hasil pemeriksaan !

20. Apakah yang harus dilakukan bila sampel tidak memenuhi syarat kadar zat organik yang ditentukan ?