Kamis, 10 Mei 2012

Pengujian Kehalusan Semen Dengan Ayakan Standar


PENGUJIAN KEHALUSAN SEMEN DENGAN AYAKAN STANDAR

TUJUAN :
Dengan diberikan alat dan bahan peserta didik dapat menentukan kehalusan semen dengan saringan Ø 1,2 mm dan Ø 0,09 mm berdasar ketentuan SK-SNI-1990.

ALAT DAN BAHAN :
  1. Saringan Ø 1,2 mm dan Ø 0,09 mm.
  2. Timbangan (ketelitian 0,1 gram).
  3. Cawan, kuas, stopwatch/arloji, alat tulis, alat hitung.
  4. Semen (3 x 50 gram)

KESELAMATAN KERJA :
  1. Gunakan pakaian kerja.
  2. Perhatikan K-3

LANGKAH KERJA :
  1. Siapkan alat dan bahan.
  2. Susun ayakan standar Ø 1,2 mm dan Ø 0,09 mm – masukan semen – tutup.
  3. Goyang saringan (3-4 menit)
  4. Ketok2 saringan dengan kwas – buka tutup saringan – bersihkan dengan kuas bagian bawah saringan – tutup saringan.
  5. Goyang saringan ± 9 menit – setiap 25 x goyangan putar ayakan 60°.
  6. Timbang benda uji pada saringan Ø 1,2 mm dan Ø 0,09 mm.
  7. Hitung dengan rumus : F = A/B x 100 %
    1. F = Kehalusan semen
    2. A = Berat benda uji yang tertahan pd saringan Ø 1,2 mm dan Ø 0,09 mm
    3. B = Berat benda uji mula-mula
Tabel Hasil Pengujian :
Benda Uji
Ayakan (Ø)
Berat (Gram)
Ayakan Kosong
Ayakan+Semen
Sisa (A)
Mula2 (B)
I
1,2 mm
399,0
399,0
0
50
0,09 mm
286,6
287,3
0,7
II
1,2 mm
399,0
399,0
0
50
0,09 mm
286,6
288,5
1,9
III
1,2 mm
399,0
399,0
0
50
0,09 mm
286,6
288,8
2,2
Jumlah Sisa
4,8
150
Rata-rata Sisa
1,6
50

Rumus :    F = A/B x 100 %
                  F = 1,6/50 x 100 %
                  F = 3,2 %  <  10 %
                  Rata-rata kehalusan semen dari 3 benda uji 3,2 %

KESIMPULAN :
  1. Rata2 hasil pengujai 3 benda uji kehalusan semen = 3,2 % <  10 % --- memenuhi syarat SK-SNI-1990.
  2. Sisa diatas ayakan Ø 1,2 mm = 0 % --- memenuhi syarat (¿)
  3. Kehalusan semen berpengaruh pada kecepatan reaksi bahan semen dengan air (luas permukaan semen menjadi luas)
  4. Kecepatan reaksi ini akan mempengaruhi waktu pengikatan awal maupun pengikatan akhir semen.
  5. Pengikatan semen yang baik akan mengikat agregat (dengan atau tanpa tulangan) dengan baik pula.
  6. Kehalusan semen yang memenuhi syarat akan meningkatkan mutu (kuat desak) beton.
  7. Bila dilapangan didapat kehalusan semen yang tidak memenuhi syarat, hal itu dapat disebabkan butiran semen sudah menggumpal karena penyimpanan yang tidak baik (semen terkena lembab/air).

Pemeriksaan Semen


PEMERIKSAAN SEMEN

1.     Kehalusan Semen dengan ayakan standar.
2.     Kehalusan semen dengan Pesawat Blaine
3.     Berat Jenis Semen
4.     Konsistensi Normal
5.     Pengikatan Awal dengan Pesawat Vicat
6.     Pengikatan Akhir dengan Pesawat Vicat
7.     Kuat Tekan Mortar Semen


No
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Syarat
1
Kehalusan Semen dengan ayakan standar.
3,2 %
<= 10 %
2
Kehalusan semen dengan Pesawat Blaine
3157,15 Cm2/Gr
>= 1800 Cm2/Gr
3
Berat Jenis Semen
3,13 Gr/Cm3
3 – 3,3 Gr/cm3
4
Konsistensi Normal
f.a.s = 0,25
Penetrasi 9 mm
Penetrasi 10 ± 1 mm
5
Pengikatan Awal dengan Pesawat Vicat
145 menit
>= 45 menit
6
Pengikatan Akhir dengan Pesawat Vicat
7 jam
<= 8 jam
7
Kuat Tekan Mortar Semen
3 Hr = 62,10 Kg/cm2

7 Hr = 53,36 Kg/cm2
3 Hr >= 125 Kg/cm2

7 Hr >= 200 Kg/cm2

Senin, 07 Mei 2012

Evaluasi Gempa I


EVALUASI
   1.      Hampir seluruh wilayah Indonesia rawan gempa, kecuali ………………….
   2.      Sebutkan 2 macam skala yang digunakan untuk mengukur besarnya gempa.
   3.      Skala Intensitas disebut juga skala apa? Dibagi menjadi berapa skala?
   4.      Skala Magnitude disebut juga skala apa? Dibagi menjadi berapa skala/kelompok?
   5.      Termasuk Skala Intensitas /Modified Mercally Intensity Scale (MMI) berapa bila  “Terasa  oleh semua orang. Banyak orang lari keluar karena terkejut. Orang yang berjalan kaki terganggu. Barang pecah belah berantakan. Barang2 kecil, buku2, jatuh dari rak / tempatnya. Gambar2 / lukisan jatuh. Mebel bergerak dan terguling. Plesteran dinding pecah2. Pohon2 terlihat bergoyang
6.      Seperti soal Nomor 5 diatas. Termasuk  Skala Magnitude (Richter Magnitude) berapa?
7.      Bila terjadi “Kehancuran total, semua struktur di atas maupun di bawah tanah hancur, Permukaan tanah berubah drastis”. Termasuk Skala Intensitas berapa? Dan Skala Magnitude berapa?
            8.      Falsafah bangunan tahan gempa dibagi menjadi 3 kelompok. Sebutkan!
9.  Bila terjadi gempa bangunan boleh mengalami kerusakan  pada komponen non-struktural tetapi komponen  struktural tetap utuh. Termasuk gempa ringan, sedang atau besar?
            10.  Sebutkan 3 cara/upaya untuk mengurangi bahaya gempa ditinjau dari perencanaan  bangunan.

  
  KUNCI JAWABAN 
  1.     Pulau Kalimantan 
  2-4. Ukuran Besarnya Gempa                            
   a.  Skala Intensitas : Modified Mercally Intensity Scale (MMI)
                             dari I (sangat lemah) sampai XII (sangat kuat)
            b.   Skala Magnitude : Richter Magnitud (7 kelompok Skala)

5-7    Modified Mercally Intensity Scale (MMI)
  1.        Hanya terdeteksi oleh peralatan sensitif.
  2.       Dirasakan oleh beberapa orang yg sedang istirahat, khususnya yang berada di lantai atas, beberapa benda yg digantung bergoyang.
  3.       Dirasakan di dalam ruangan oleh beberapa orang, di luar ruangan hanya dirasakan oleh orang yang sensitif; getaran seperti ada truk kecil lewat.


 


VI.       Terasa oleh semua orang. Banyak orang lari keluar karena terkejut. Orang yang berjalan kaki terganggu. Barang pecah belah berantakan. Barang2 kecil, buku2, jatuh dari rak / tempatnya. Gambar2 / lukisan jatuh. Mebel bergerak dan terguling. Plesteran dinding pecah2. Pohon2 terlihat bergoyang.


 


  1.       Kebanyakan bangunan roboh; rel kereta api bengkok, pipa-pipa di tanah bengkok / hancur, jalanan bergelombang. Tanah retak beberapa cm, bahkan ada yang mencapai 1 m.
  2.      Kehancuran, kerusakan pada bangunan yang baik, jembatan, bendungan, rel kereta api. Jalan rusak parah, pipa bawah tanah hancur.
  3.       Kehancuran total, semua struktur di atas maupun di bawah tanah hancur. Permukaan tanah berubah drastis.
 
  8-9.   FALSAFAH BANGUNAN TAHAN GEMPA
Ø      Bila terjadi gempa ringan, bangunan tidak mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun komponen struktural .
Ø      Bila terjadi gempa sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan  pada komponen non-struktural tetapi komponen  struktural tetap utuh.  
            Ø   Bila terjadi gempa besar, bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada   komponen non-struktural maupun komponen struktural, akan tetapi tersedia selang waktu bagi evakuasi penghuni bangunan tersebut untuk keluar sebelum bangunan runtuh sebagian atau seluruhnya
 
Hubungan Skala Intensitas dengan Skala Magnitude

Richter
Magnitude
Intensitas
Maksimum
Pengaruh-pengaruh Tipikal
≤ 2,0
I – II
Pada umumnya tidak terasa
3,0
III
Terasa di dalam rumah oleh beberpa orang. Tidak ada kerusakan
4,0
IV - V
Terasa oleh banyak orang. Barang-barang bergerak. Ada kerusakan struktural.
5,0
VI - VII
Terjadi beberapa kerusakan struktural, seperti retak dinding dan cerobong asap
6,0
VII - VIII
Kerusakan struktural, seperti hancurnya dinding bangunan lemah dan tumbangnya cerobong asap
7,0
IX - X
Kerusakan besar, seperti runtuhnya bangunan-bangunan lemah dan retaknya bangunan-bangunan yang kokoh
≥ 8,0
XI - XII
Rusak total atau hancur total

Skala Gempa


Sabtu, 05 Mei 2012

Jadwal UKK 2011/2012 Kelas 11



Jadwal UKK 2011/2012 Kelas 10



Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) 2011/2012



Soal UN TKBB 2012 B











Soal UN 2012 TKBB A