EVALUASI
1. Hampir
seluruh wilayah Indonesia rawan gempa, kecuali ………………….
2.
Sebutkan 2 macam skala yang digunakan untuk mengukur
besarnya gempa.
3.
Skala
Intensitas disebut juga skala apa? Dibagi menjadi berapa skala?
4.
Skala
Magnitude disebut juga skala apa? Dibagi menjadi berapa skala/kelompok?
5.
Termasuk Skala
Intensitas /Modified Mercally Intensity Scale
(MMI) berapa bila “Terasa oleh semua orang. Banyak orang lari keluar karena
terkejut. Orang yang berjalan kaki terganggu. Barang pecah belah berantakan.
Barang2 kecil, buku2, jatuh dari rak / tempatnya. Gambar2 / lukisan jatuh. Mebel bergerak dan
terguling. Plesteran dinding pecah2. Pohon2 terlihat bergoyang”
6. Seperti soal Nomor 5 diatas. Termasuk Skala
Magnitude (Richter
Magnitude)
berapa?
7. Bila terjadi “Kehancuran total, semua struktur di
atas maupun di bawah tanah hancur, Permukaan tanah berubah drastis”. Termasuk Skala Intensitas berapa? Dan Skala Magnitude berapa?
8.
Falsafah
bangunan tahan gempa dibagi menjadi 3 kelompok. Sebutkan!
9. Bila terjadi gempa bangunan
boleh mengalami kerusakan pada komponen
non-struktural tetapi komponen
struktural tetap utuh. Termasuk gempa ringan, sedang
atau besar?
10. Sebutkan 3
cara/upaya untuk mengurangi bahaya gempa ditinjau dari perencanaan bangunan.
5-7 Modified Mercally Intensity Scale (MMI)
KUNCI JAWABAN
1. Pulau
Kalimantan
2-4. Ukuran Besarnya Gempa
a. Skala Intensitas : Modified Mercally Intensity Scale (MMI)
a. Skala Intensitas : Modified Mercally Intensity Scale (MMI)
dari I (sangat lemah) sampai XII (sangat
kuat)
b. Skala Magnitude : Richter Magnitud (7 kelompok Skala)5-7 Modified Mercally Intensity Scale (MMI)
- Hanya terdeteksi oleh peralatan sensitif.
- Dirasakan oleh beberapa orang yg sedang istirahat, khususnya yang berada di lantai atas, beberapa benda yg digantung bergoyang.
- Dirasakan di dalam ruangan oleh beberapa orang, di luar ruangan hanya dirasakan oleh orang yang sensitif; getaran seperti ada truk kecil lewat.
VI. Terasa oleh semua orang.
Banyak orang lari keluar karena terkejut. Orang yang berjalan kaki terganggu.
Barang pecah belah berantakan. Barang2 kecil, buku2, jatuh dari rak /
tempatnya. Gambar2 / lukisan
jatuh. Mebel bergerak dan terguling. Plesteran dinding pecah2. Pohon2 terlihat
bergoyang.
- Kebanyakan bangunan roboh; rel kereta api bengkok, pipa-pipa di tanah bengkok / hancur, jalanan bergelombang. Tanah retak beberapa cm, bahkan ada yang mencapai 1 m.
- Kehancuran, kerusakan pada bangunan yang baik, jembatan, bendungan, rel kereta api. Jalan rusak parah, pipa bawah tanah hancur.
- Kehancuran total, semua struktur di atas maupun di bawah tanah hancur. Permukaan tanah berubah drastis.
8-9. FALSAFAH BANGUNAN TAHAN GEMPA
Ø
Bila terjadi gempa ringan, bangunan tidak
mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun komponen
struktural .
Ø
Bila terjadi gempa sedang, bangunan boleh
mengalami kerusakan pada komponen
non-struktural tetapi komponen
struktural tetap utuh.
Ø Bila terjadi gempa besar,
bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun
komponen struktural, akan tetapi tersedia selang waktu bagi evakuasi penghuni
bangunan tersebut untuk keluar sebelum bangunan runtuh sebagian atau seluruhnya
Hubungan Skala Intensitas dengan Skala Magnitude
Richter
Magnitude
|
Intensitas
Maksimum
|
Pengaruh-pengaruh Tipikal
|
≤ 2,0
|
I – II
|
Pada umumnya tidak terasa
|
3,0
|
III
|
Terasa di dalam rumah oleh beberpa
orang. Tidak ada kerusakan
|
4,0
|
IV - V
|
Terasa oleh banyak orang. Barang-barang
bergerak. Ada kerusakan struktural.
|
5,0
|
VI - VII
|
Terjadi beberapa kerusakan struktural,
seperti retak dinding dan cerobong asap
|
6,0
|
VII - VIII
|
Kerusakan struktural, seperti hancurnya
dinding bangunan lemah dan tumbangnya cerobong asap
|
7,0
|
IX - X
|
Kerusakan besar, seperti runtuhnya
bangunan-bangunan lemah dan retaknya bangunan-bangunan yang kokoh
|
≥ 8,0
|
XI - XII
|
Rusak total atau hancur total
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar