Senin, 28 September 2009

Acuan dan Perancah


ACUAN DAN PERANCAH
Program Keahlian : TKBB

Definisi :
Suatu konstruksi pembantu yang bersifat sementara yang merupakan cetakan / mal ( beserta pelengkapnya ) pada bagian samping dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki.

Syarat acuan dan perancah
1. Kuat
2. Kokoh / stabil
3. Tidak bocor
4. Mudah dibongkar
5. Ekonomis
6. Bersih



BAGIAN BAGIAN KONSTRUKSI



1. Bagian Acuan :
---a. Cetakan
---b. Gelagar balok
---c. Gelagar utk cetakan lantai/ pengaku cetakan balok.
---d. Papan penjepit cetakan.


2. Bagian Perancah :
---e. Tiang perancah
---f. Baji
---g. Landasan

3. Bahan yang digunakan
---a. Kayu
---b. Multipleks
---c. Paku
---d. Benang



4. Bahan Pelepas Cetakan
Berfungsi untuk mempermudah pelepasan atau mengurangi daya lekat antara cetakan dan beton.

Bahan- bahan yang digunakan
1.Minyak pelumas
2.Meni
3.Air
4.Kapur
5.Plastik



SAMBUNGAN

1. Sambungan untuk cetakan bawah ( papan dengan papan ), diletakkan ditengah tumpuan dan masing – masing sisi dipaku 2 buah paku



2. Sambungan untuk cetakan samping ( papan dengan papan ), papan dirangkai dengan menggunakan klam perangkai.
sambungan tsb tidak boleh segaris



3. Sambungan gelagar dengan tiang.
pada konstruksi sederhana, gelagarnya memakai papan dan sambungan dengan tiang cukup dipakukan saja.

Untuk k’si yg memikul beban berat, gelagarnya memakai balok 6/12 untuk gelagar utama, sedang pembaginya ukuran 5/7


4. Sambungan tiang dengan tiang
penempatan sambungan ini jangan diletakkan pada tengah dari tinggi tiang, krn daerah ini terjadi tekuk yg paling besar.


Dan peletakan sambungan ini untuk satu dan lainnya jangan segaris lurus.





PEMAKUAN

Pemakuan yang berhubungan langsung dengan cetakan berfungsi sebagai pegangan agar tidak bergeser, shg pemakuan hanya sedikit saja dan panjang paku tidak terlalu panjang.

Untuk pemakuan yang lain minimal dua buah paku dan dibuat tidak segaris




PEMBONGKARAN

1. Pembongkaran dilakukan bila umur beton telah mencapai cukup umur ( 28 hari )
2. Pada cetakan samping pembongkaran bisa dilakukan lebih dahulu dari pada cetakan bawah.




TYPE BEGISTING

1.Sistem konvensional / tradisional
a. Banyak bahan terbuang
b. Tenaga kerja banyak
c. Waktu kerja lama
d. Pemakaian berulang terbatas


2.Semi sistem
Untuk komponen pracetak


3.Sistem penuh / pabrikan
a. Biaya investasi tinggi
b. Umur pemakaian lama
c. Multiguna
d. Dilengkapi dengan gambar sistem


Pertimbangan Pemilihan Bekisting
1. Pertimbangan jenis pekerjaan :
---a. Rumit / khusus ……. Tradisional / semi sistem
---b. Modulair ……………. Semi sistem
---c. Tinggi / typikal ……. Sistem penuh
2. Penguasaan teknologi …… SDM
3. Ketersediaan peralatan
4. Ekonomis

(Sumber : fisuharoh.files.wordpress.com)

SOAL EVALUASI

1. Sebutkan definisi acuan dan perancah!

2. Sebutkan 5 syarat acuan dan perancah!

3. Sebutkan 4 bagian acuan!

4. Sebutkan 3 bagian perancah!

5. Sebutkan 4 bahan/alat yang digunakan dalam pembuatan acuan dan perancah!

6. Gambarkan acuan dan perancah lengkap dengan nama bagian-bagiannya!

7. Gambarkan sambungan cetakan bagian bawah (antara papan dengan papan)

8. Gambarkan sambungan cetakan bagian samping (antara papan dengan papan)

9. Gambarkan sambungan gelagar 6/12 dengan tiang 5/7 pada acuan dan perancah

10. Gambarkan sambungan tiang 5/7 dengan tiang 5/7 pada perancah.

Selamat Mengerjakan

TUGAS 3

1. Gambarlah rencana pembangunan Ruang TSP Lantai II, yang meliputi :

  • Footplate
  • Kolom 25/40
  • Sloof 15/20
  • Balok 25/40
  • Plate lantai tebal 12 cm

2. Hitunglah volume beton tersebut, yang meliputi (footplate; kolom, sloof, balok dan plate lantai).

3. Hitunglah kebutuhan begistingnya (acuan dan perancah)

4. Gunakan Analisa Pekerjaan dibawah ini untuk menghitung kebutuhan bahan beton (semen, pasir, kericak dan besi tulangan)

5. Gunakan Analisa Pekerjaan dibawah ini untuk menghitung kebutuhan bahan begisting (acuan dan perancah).


SNI G.6.1 1 M3 Pekerjaan beton tumbuk 1Pc : 3Ps : 5Kr (SNI-2002)
4,3600 zak PC
0,8700 m3 split
0,5200 m3 pasir beton
0,0800 mandor
0,0250 kepala tukang batu
0,2500 tukang batu
1,6500 pekerja


SNI G.6.13 1 M3 Membuat beton bertulang 1Pc : 2Ps : 3Kr (SNI-2002)
6,7200 zak PC
0,8100 m3 split
0,5400 m3 pasir beton
1,0000 mandor
0,0350 kepala tukang batu
0,3500 tukang batu
2,0000 pekerja

RSNI G.6.17 10 Kg Pembesian dengan besi polos atau besi ulir (SNI-2008)
10,5000 kg besi (polos/ulir)
0,1500 kg kawat beton
0,0040 mandor
0,0070 kepala tukang besi
0,0700 tukang besi
0,0700 pekerja


RSNI G.6.20 1 M2 Pasang bekisting untuk pondasi (SNI-2008)
0,0400 m3 kayu bekisting
0,3000 kg paku
0,1000 lt minyak bekisting
0,0260 mandor
0,0260 kepala tukang kayu
0,2600 tukang kayu
0,5200 pekerja


RSNI G.6.21 1 M2 Pasang bekisting untuk sloof (SNI-2008)
0,0450 m3 kayu bekisting
0,3000 kg paku
0,1000 lt minyak bekisting
0,0260 mandor
0,0260 kepala tukang kayu
0,2600 tukang kayu
0,5200 pekerja


RSNI G.6.22 1 M2 Pasang bekisting untuk kolom (SNI-2008)
0,0400 m3 kayu cetakan
0,4000 kg paku
0,2000 lt minyak bekisting
0,0150 m3 balok kayu kelas II
0,3500 lbr plywood tebal 9mm
2,0000 btg dolken kayu gelam
0,0330 mandor
0,0330 kepala tukang kayu
0,3300 tukang kayu
0,6600 pekerja


RSNI G.6.23 1 M2 Pasang bekisting untuk Balok (SNI-2008)
0,0400 m3 kayu cetakan
0,4000 kg paku
0,2000 lt minyak bekisting
0,0180 m3 balok kayu kelas II
0,3500 lbr plywood tebal 9mm
2,0000 btg dolken kayu gelam
0,0330 mandor
0,0330 kepala tukang kayu
0,3300 tukang kayu
0,6600 pekerja


RSNI G.6.24 1 M2 Pasang bekisting untuk Lantai (SNI-2008)
0,0400 m3 kayu cetakan
0,4000 kg paku
0,2000 lt minyak bekisting
0,0150 m3 balok kayu kelas II
0,3500 lbr plywood tebal 9mm
6,0000 btg dolken kayu gelam
0,0330 mandor
0,0330 kepala tukang kayu
0,3300 tukang kayu
0,6600 pekerja

1 komentar: