Cetakan Kolom
Papan cetakan
Cetakan kolom bisa terbuat dari papan maupun multipleks. Untuk kolom berpenampang luas, apabila acuannya menggunakan papan maka perlu menyambung papan cetakan tersebut dengan beberapa klam perangkai. Yang perlu diperhatikan adalah kerapatan dari sambungan – sambungan yang dibuat, sehingga air semen tidak keluar melalui celah – celah sambungan.
Cetakan kolom bisa terbuat dari papan maupun multipleks. Untuk kolom berpenampang luas, apabila acuannya menggunakan papan maka perlu menyambung papan cetakan tersebut dengan beberapa klam perangkai. Yang perlu diperhatikan adalah kerapatan dari sambungan – sambungan yang dibuat, sehingga air semen tidak keluar melalui celah – celah sambungan.
Pemasangan cetakan kolom dilakukan setelah tulangan kolom terpasang di tempatnya dengan bantuan penjaga jarak atau beton deking . Kemudian dilakukan pengecekan ketegakan begisting kolom dengan menggunakan unting – unting atau theodolit. Untuk menstabilkan kedudukan, ketegakan kolom dan kelurusan terhadap kolom yang lain, dipasang skor.
Klam perangkai
Klam perangkai dibuat dengan memanfaatkan sisa / potongan kayu yang tidak terpakai,
asalkan panjangnya masih cukup panjang selebar cetakan yang akan disambung dan lebar klam perangkai 10 cm.
Jarak klam tergantung dari besar kecilnya kolom yang dibuat,
semakin besar kolom yang dibuat, semakin rapat jaraknya, begitu pula sebaliknya.
Biasanya dibuat berkisar antara 40 – 60 cm.
Bagian lebar cetakan = b + ( 2 x ½ d )
Bagian panjang cetakan= l + ( 2 x ½ d )
b = lebar kolom
l = panjang kolom
d = tebal papan
Papan Penjepit Cetakan
Fungsi penjepit ini adalah untuk menahan cetakan agar tidak pecah ketika beton dicor.
Penjepit ini dipasang sesuai dengan jarak klam perangkai yang dibuat.
Panjang penjepi tergantung dari ukuran kolom yang dibuat.
Pada bagian bawah cetakan kolom dibuatkan lubang untuk membersihkan kotoran yang ada di dalam cetakan kolom, dan ditutup saat akan dilakukan pengecoran.
Pemasangan cetakan kolom dilakukan setelah tulangan kolom terpasang di tempatnya dengan bantuan penjaga jarak atau beton deking . Kemudian dilakukan pengecekan ketegakan begisting kolom dengan menggunakan unting – unting atau theodolit.
Untuk menstabilkan kedudukan, ketegakan kolom dan kelurusan terhadap kolom yang lain, dipasang skor.
Langkah kerja
- Mempelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan bahan.
- Menyiapkan peralatan, bahan dan lokasi kerja yang akan digunakan.
- Rangkaikan papan – papan sebagai cetakan kolom dengan menggunakan klam perangkai, sesuai dengan ukuran yang tercantum di gambar kerja..
- Buat papan duga, tentukan letak as kolom.
- Pasang tulangan beserta penjaga jarak ( tebal selimut beton ) pada tempatnya.
- Letakkan cetakan pada tempatnya.
- Dirikan tiang perancah dengan jarak antara tiang perancah adalah lebar kolom ditambah 2 kali 35 cm.
- Rangkaikan tiang acuan dengan papan gelagar. Jarak gelagar sama dengan jarak klam perangkai, tetapi diukur dari as klam perangkai.
- Tiang acuan harus tegak
- Memasang papan penjepit untuk bagian atas dan bawah terlebih dahulu, bagian tengah menyusul setelah cetakan kolom benar – benar telah tegak.
- Untuk menegakkan kolom dipakai unting – unting.
- Kedudukan kolom harus benar – benar tegak dan siku / lurus terhadap kedudukan kolom yang lain.
Merangkai papan dengan klam perangkai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar